Minggu, 18 November 2012

Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk sebagai Upaya Penekanan Kerusakan Lingkungan


Abstrak
Jumlah penduduk dunia tahun 2011 berjumlah 7 milyar lebih.  Salah satu penyumbang terbanyak adalah Indonesia yang menempati posisi keempat jumlah penduduk terbesar di dunia.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan dengan mengumpulkan berbagai literatur secara kualitatif maupun kuantitatif.  Dalam perkembangannya, jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan sebesar 1,49 per tahun dalam kurun tahun 2000 hingga tahun 2010.  Permasalahan lingkungan sebagai salah satu sisi negatif pertumbuhan penduduk perlu diantisipasi.  Untuk mengantisipasi hal tersebut, Indonesia telah membentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sayangnya setelah otonomi daerah peran BKKBN melemah, sehingga perlu advokasi kepada pemerintah untuk meningkatkan kinerja BKKBN agar lebih terkoordinasi dengan masyarakat sehingga pertumbuhan penduduk dapat di tekan.  Advokasi ke pemerintah menjadi sangat penting untuk langkah kedepannya demi kesejahteraan penduduk dan keadaan lingkungan yang lebih baik.

Latar Belakang
Penduduk merupakan komponen terpenting dalam membangun peradaban, baik peradaban yang makin lama makin maju, berjalan ditempat, atau bahkan mengalami kemunduran. Semua itu tergantung kualitas penduduknya. Jumlah penduduk semakin lama semakin bertambah karena usia produktif mulai menggunakan fungsi produktivitasnya dalam menghasilkan keturunan, tak hanya itu, dengan adanya era globalisasi saat ini tidak menutup kemungkinan banyak imigran-imigran yang menyempatkan tinggal di negara lain.  PBB pada tanggal 31 Oktober 2011 memproyeksikan jumlah penduduk dunia berjumlah 7 miliar jiwa. Salah satu penyumbang jumlah penduduk terbanyak adalah Indonesia yang menempati posisi keempat dalam jumlah penduduk. Selalu terdapat hal positif dan negatif dalam suatu hal.  Permasalahan lingkungan menjadi hal negatif yang sangat mengkhawatirkan jika penduduk terus bertambah sedangkan lingkungan yang ditempati makin sempit dan semakin buruk kualitasnya, hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan penduduk itu sendiri.

Metodologi Penelitian
Jenis metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan judul penelitian ini secara kualitatif maupun kuantitatif. Kualitatif untuk menganalisis keterkaitan jumlah penduduk dengan permasalahan lingkungan yang ada.  Sedangkan kuantitatif untuk menggambarkan tren jumlah penduduk. Selain itu, peneliti juga melakukan browsing internet untuk mendukung teori dan data yang peneliti gunakan.

Hasil dan Pembahasan
Data yang dilansir dalam Laporan Hasil Sensus Penduduk tahun 2010, tren perkembangan jumlah penduduk Indonesia meningkat dari dari tahun 1961 sampai 2010, yaitu pada tahun 1961 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 97,1 juta jiwa, tahun 1971 penduduk Indonesia sebanyak 119,2 juta jiwa, tahun 1980 sebanyak 146,9 juta jiwa, tahun 1990 sebanyak 178,6 juta jiwa, tahun 2000 sebanyak 205,1 juta jiwa, dan pada tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa. Jumlah penduduk tahun 2010 ini diluar proyeksi yang hanya 234 juta jiwa. Laju pertumbuhan penduduk naik dari 1,47% per tahun antara 1990-2000 menjadi 1,49% per tahun pada jangka 2000-2010. Ini artinya pertambahan penduduk sebanyak sekitar 3-4 juta jiwa setiap tahunnya atau sekitar 10.000 bayi lahir setiap harinya.

Berkaitan dengan hal tersebut, ahli demografi dan ahli lingkungan menggunakan istilah Ecological Suicide (bunuh diri ekologi) untuk mengaitkan antara penduduk dan lingkungan.  Pertumbuhan penduduk akan berakibat pada berkurangnya lahan produktif untuk pertanian dan beralihnya lahan pertanian menjadi lahan industri dan pemukiman penduduk.  Hal ini merupakan indikator yang paling mudah saat ini yang memicu pemukiman kumuh, kemacetan yang berdampak pada kualitas udara serta banyaknya sampah dan limbah yang dihasilkan.  Hal ini menimbulkan dampak seperti banjir, hujan asam, global warming, kualitas udara dan tanah yang buruk serta pemukiman padat yang memicu banyaknya penyakit menular. Tentu ini merupakan berita yang sangat buruk bagi kesehatan masyarakat.  Dalam hal ini, jelaslah bahwa pertumbuhan penduduk sebanding dengan penurunan kualitas lingkungan hidup yang pada akhirnya juga akan menurunkan derajat kesehatan masyarakatnya.

Bagaimana pengendalian penduduk yang sudah dilakukan Indonesia?. Indonesia telah memiliki badan yang bertugas dalam pengendalian penduduk, berdasarkan UU No 52 Tahun 2009, badan ini berubah dari badan koordinasi menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB merupakan salah satu langkah BKKBN dalam mengendalikan penduduk. Program KB ini diatur dalam beberapa peraturan seperti contohnya PP No 38 tahun 2007 dan UU No 52 tahun 2009.

Pengendalian penduduk menjadi Pekerjaan Rumah bagi negara Indonesia untuk mengurangi tingkat kerusakan lingkungan.  Sayangnya, program KB yang dicanangkan oleh BKKBN melemah ketika awal otonomi daerah digulirkan karena urusan KB dan Kependudukan sudah menjadi urusan pemerintah daerahBKKBN daerah yang dulu terkoordinasi dengan BKKBN Pusat saat ini sudah tidak lagi, BKKBN Pusat hanya terkoordinasi dengan BKKBN Provinsi.

Kesimpulan
Laju pertumbuhan penduduk sangat berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan.  Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu dilakukan upaya penekanan jumlah penduduk dan pelestarian lingkungan agar kualitas lingkungan tetap terjaga sehingga derajat kesehatan makin baik ke depannya.

Langkah yang harus dilakukan adalah mengadvokasi pemerintah daerah dengan menampilkan fakta-fakta mengenai permasalahan kependudukan dan memberi saran langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.


Sumber:
KKB Informasi Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional No. 4 Tahun 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar