Sabtu, 18 Juni 2011

New Info Pelatihan SPSS

  • Bagi Calon Peserta yang akan mengirim formulir pendaftaran dimohon untuk menyertakan kategori S1/S2/S3/Umum pada formulir ataupun pada isi emailnya.

  • Bagi Peserta yang telah mengirim formulir dimohon untuk segera melengkapi persyaratan pembayaran sesuai kategori dan jumlah pelatihan yang diikuti ke nomer rekening yang telah ditentukan.
  • Pembayaran dikirim paling lambat 1 minggu sebelum pelatihan (untuk pelatihan 1, paling lambat1 Juli 2011)
  • Bukti Pembayaran dapat dikirimkan melalui email analitico.fkmui@yahoo.com atau fax ke nomer 021-7871636dan dibawa saat Pelatihan.
Terimakasih

~ Salam Panitia Pelatihan SPSS~

Selasa, 14 Juni 2011

GATHERING JUNI

GATHERING JUNI

Pada tanggal 11 Juni 2011 tepatnya hari Sabtu diadakan Gathering Analitico UI untuk  yang ke 3 kalinya. Acara dimulai pukul 10.00 WIB di selarar antara Balairung dan Rektorat. Ternyata diwaktu yang bersamaan, HMD Kesehatan Lingkungan (ENVIHSA) juga sedang melakukan gathering di tempat yang sama pula. Tidak seperti gathering sebelumnya, selain beberapa acara rutin, seperti Ulang Tahun, Analitico of the Month, dan Arisan, di kesempatan ini kami juga mengumumkan hasil dari Analitico Awards, Pembagian Raport, dan Semangat Magang.

ANALITICO AWARDS:
TER-BAIK: Ayu Ratih , Indah Tri
TER-CARE: Suci Yulia
TER-RAMAH: Rahmi
TER-ALIM: Ahmad Robi'e
TER-HEBOH: Fiza
TER-DIAM: Dita Garnita
TER-CERDAS: Dita Garnita
TER-KOMPAK: Zahra
TER-SANTAI: Almas
TER-KREATIF: Pituy
TER-CEREWET: Fiza
TER-RAJIN DATANG: Tika
TER-GALAK: Asti
TER-BIJAK: Dita Ratri
TER-JAHIL: Itsna
TER-DEWASA: Rahmi
TER-LOLA: Hanny
TER-FASHION: 
TER-SUPEL: zahra
TER-MALAS: Aziz
TER-PESONA: Rani
TER-AKTIF: tika
TER-SAYANG: tika
TER-GAUL: zahra , Ahmad Junaedi
TER-JAUH/ASING: Aziz
TER-FAVORIT: Astina Atikah

ANALITICO OF THE MONTH

Selamat untuk para pemenang dan Selamat Magang untuk Analitico 2008. Semoga LANCAR dan SUKSES!Amiin.

Senin, 06 Juni 2011

TIPS ANALISIS DATA

Anda sedang skripsi??? bingung harus mulai darimana dalam menganalisis data?? Bingung dalam pemilihan uji statistika? Ga usah bingung-bingung lagi deh, karena berikut ada beberapa pertanyaan yang akan memandu untuk memilih uji analisis data, so just follow them! J

1.       Uji hipotesis apa yang dikehendaki?
Ini merupakan hal pertama yang perlu diperhatikan,  uji hipotesis seperti apa yang akan dilakukan? Uji perbedaan atau uji korelasikah? Terutama untuk penelitian yang bersifat analitik, perlu diperjelas lagi apakah akan di uji hipotesisnya atau uji korelasi. Kemudian tentukah Hipotesis nol dan Hipotesis alternatifnya.

2.       Bagaimana teknik sampling? Random atau tidak?
Pertanyaan kedua ini menggiring untuk mengetahui apakah uji yang dipih parametric atau non parametric. Jika teknik samplingnya random dan datanya berdistribusi normal, maka uji yang dipilih adalah Uji Parametrik.

3.       Pastikan skala pengukuran setiap variabel, baik variabel independen maupun variabel dependen!
Apakah skala pengukurannya nominal, ordinal, interval, atau rasio? Skala penguruan ini juga penting untuk menentukan uji statistika apa yang paling cocok digunakan.

4.       Berapa jumlah kelompok observasi?
Jika terdiri dari 2 atau lebih kelompok observasi, perhatikan apakah sampel pada kelompok observasi berbeda tersebut berhubungan (dependen) atau tidak (independen).
Contoh 2 kelompok observasi dengan sampel independen: penelitian untuk mengetahui rata-rata berat badan pada balita di desa A dan di desa B (sampel di desa A dan desa B berbeda kan balitanya? Berarti sampel independen).
Contoh 2 kelompok observasi dependen: penelitian untuk mengetahui perbedaan rata-rata kadar Hb ibu hamil pada trimester pertama kehamilan dengan trimester ketiga kehamilan. (sampel yang diukur adalah ibu hamil yang sama, tetapi pengukuran terhadap variabel kadar Hb dilakukan berulang (pada kasus ini dilakukan dua kali), berarti sampel dependen)

Berikut disajikan ringkasan dalam pemilihan uji statistika parametrik:
5.        
Variabel independen
Variabel dependen
Uji statistika
Tujuan uji statistik
Kontinyu
Kontinyu
Regresi linier
Melihat hubungan/korelasi variable independen dengan variable dependen
nominal (2 kategori) atau disebut juga dikotomous
Kontinyu
Uji t /t-test
Melihat perbedaan rata-rata pada 2 kelompok observasi / nominal (dikotomous)
Nominal/ Ordinal
 (> 2 kategori)
Kontinyu
Uji anova
Melihat perbedaan rata-rata pada lebih dari dua kelompok observasi nominal (> 2 kategori)
Nominal
Nominal
Kai Square
Melihat perbedaan proporsi pada kelompok observasi


SEMOGA BERMANFAAT  

Divisi Research and Science Analitico UI 
Sumber :
Sutanto. 2007. Modul Analisis Data Kesehatan. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Sabtu, 04 Juni 2011

Notes Analitico ed. Mei 2011 part 2 (Pemecahan Masalah)

Setelah memaparkan permasalahan kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia, penulis hendak mengajak para pembaca untuk memikirkan solusi yang mungkin untuk mengatasinya.

Permasalahan kesehatan masyarkat sebenarnya sangat dipengaruhi oleh “kemauan” masyarakat untuk hidup sehat. Mari kita lihat permasalahan perhitungan penduduk. Andai saja penguasa di sana mengetahui betapa pentingnya data jumlah penduduk, mungkin dia akan merelakan desanya untuk digabung dengan desa lainnya. Jumlah penduduk yang sebenarnya pun dapat dihitung sehingga perhitungan besar masalah menjadi lebih akurat. Kita pun sebenarnya dapat memberikan pengertian bahwa jika program yang kita laksanakan berhasil, hasilnya akan membawa keuntungan bersama. Sebagai ilustrasi, jika masyarakat di suatu daerah tidak memiliki masalah kesehatan maka dana yang ada bisa dialihkan untuk keperluan yang lain.

Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah “peran serta masyarakat”. Telah dipaparkan bahwa dalam negara demokrasi rakyat sangat berperan. Kita dapat mengambil contoh dalam permasalahan sampah. Salah satu upaya penanggulangan sampah yang dilakukan oleh pemerintah dan dapat kita lihat dalam kehidupan sehari – hari adalah penyediaan tempat sampah di tempat – tempat umum. Pemerintah berharap dengan penyediaan tempat sampah seharunya masyarkat tidak kesulitan untuk membuang sampah. Namun apakah hal ini akan menyelesaikan masalah? Seringkali tidak. Keberhasilan program ini sangat dipengaruhi peran masyarakatnya, karena yang membuang sampah adalah masyarakat. Karena itu, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana mereka dapat menggerakkan masyarakat untuk mendukung programnya.

Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah permasalahan kesehatan masyarkat sebagai masalah yang “kompleks dan harus diselesaikan bersama”. Mengapa kompleks? Seringkali masalah kesehatan masyarakat tidak berdiri sendiri, artinya masalah kesehatan masyarakat dipengaruhi berbagai sebab dan dapat juga sebagai akibat dari masalah lain. Sebagai contoh, mari kita lihat masalah penyebaran penyakit kolera. Penyakit kolera biasanya ditularkan melalui sumber air. Untuk mengetahui gambaran penyebaran kolera dan membuat petanya dibutuhkan ahli geografi. Lalu untuk melakukan uji terhadap airnya, harus dites di laboratorium. Untuk pendanaanya dibutuhkan peran masyarakat ataupun dapat berasal dari pemerintah dan donatur. Semua pihak mempunyai bagiannya masing-masing dalam mengatasi permasalahan kesehatan masyarkat.

Kesimpulannya, walaupun tidak sulit dibutuhkan kemauan, peran serta masyarakat, dan kerja sama berbagai pihak dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan masyarkat. Mudah-mudahan uraian ini bisa memberikan solusi dan penerangan bagi teman-teman seperjuangan di FKM.

jangan malu-malu untuk nulis komen,saran,kritik di bawah ya teman2 :D untuk perbaikan di notes2 selanjutnya...terima kasiiiiihhhh :))

Notes Analitico ed. Mei 2011 part 1

Pada notes Analitico penulis hendak memaparkan betapa sulitnya masalah kesehatan yang ada di Indonesia. Menurut pandangan penulis permasalahan kesehatan di Indonesia sepertinya sudah menjadi budaya. Mau tahu kelanjutannya? Silahkan simak uraian beritkut.

Seringkah teman-teman datang terlambat ke sekolah ataupun kuliah? Seberapa sering pengajar datang terlambat ke kelas? Tampaknya hal ini sudah yang menjadi hal yang biasa. Namun jika kita teliti lebih lanjut sebenarnya ini masalah yang luar biasa. Bayangkan kalau hal ini dimulai dari sekolah dasar, setidaknya teman-teman sudah membiasakan keterlambatan selama 16 tahun dengan asumsi SD 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, dan kuliah 4 tahun. Tahukah teman-teman bahwa kebiasan yang dilakukan secara berulang-ulang pada suatu kelompok masyarakat bisa saja menjadi budaya? Keterlambatan sebenarnya merupakan bentuk lain dari korupsi. Bedanya korupsi yang biasa kita kenal berhubungan dengan uang, sedangkan keterlambatan berhubungan dengan waktu.

Kita beralih ke masalah lainnya, yaitu administrasi. Bagaimana proses yang teman-teman lalui ketika meminta perizinan? Apakah dipermudah? Dipersulit? Diperlama? Proses ini ternyata berlangsung di banyak daerah. Para petugas beralasan untuk memproses perizinan ini membutuhkan biaya yang besar, karena itu orang yang tidak memiliki uang akan mendapatkan proses perizinannya dipersulit. Mungkin saja hal ini benar, pekerjaan yang para petugas dapatkan tidak sebanding dengan upah yang didapat. Masalahnya, kenapa tidak ada transparansi petugas dengan penerima layanan dan pemerintah. Kita lihat lagi masalah ini di jamkesmas. Secara konsep, jamkesmas diperuntukkan untuk masyarakat yang tidak mampu untuk mendapatkan layanan kesehatan. Sayangnya proses untuk mendapatkan layanannya panjang. Bagaimana jika ada seorang pasien yang membutuhkan pelayanan segera?

Permasalahan lainnya yang dihadapi bangsa ini adalah kurangnya inisiatif orang-orang untuk menyelesaikan suatu masalah. Jika kita lihat negara kita, keberagaman yang ada di dalamnya sungguh luar biasa. Mulai dari geografis, suku, budaya, dll. Jumlah penduduk Indonesia pun tidak bisa dikatakan sedikit, tidak kurang dari 230 juta. Berapa orang pemimpin kita? Kita sebagai masyarkat seharusnya mengambil inisiatif karena pemimpin itu jumlahnya sedikit dan tidak dapat berbuat banyak. Hal ini sesuai dengan penjelasan yang kita dapat dipelajaran PKn yang menyatakan bahwa negara itu terdiri dari rakyat, wilayah, dan pemerintah. Lalu negara kita adalah negara demokrasi, pada prinsipnya demokrasi itu oleh, dari, dan untuk rakyat. Artinya pemimpin hanyalah wakil rakyat -kalau memang mewakili-, yang menggerakkan dan membangun suatu negara adalah rakyat dari negara itu sendiri. Konon kabarnya, masalah yang satu ini disebabkan oleh penjajahan di Indonesia yang sudah berlangsung terlalu lama. Orang kita biasa disuruh, diperintah, dan menurut saja apa yang dilakukan pemimpin. Bahayanya yang terjadi karena hal ini akan terjadi jika pemimpin kita adalah orang yang tidak benar?

Masalah terakhir yang ingin disampaikan oleh penulis adalah masalah sumber data yang ada di Indonesia. Bagaimana kualitasnya? Banyak yang berpendapat bahwa kualitas data di kita masih buruk. Kita ambil saja salah satu contoh data tentang penduduk, yaitu sensus. Apakah jumlah penduduk yang ditunjukkan oleh sensus menunjukkan jumlah penduduk yang sebenarnya? Kenyataan di lapangan menunjukkan banyaknya manipulasi data yang dilakukan. Salah satu bentuk manipulasi datanya yaitu memperbanyak jumlah penduduk. Penguasa di suatu daerah membayar petugas agar menambah jumlah penduduk dengan dalih untuk melindungi daerah. Jika jumlah penduduk kurang, maka desa itu akan digabung dengan desa lain. Jika kita kaji, kebijakan yang baik harus didasarkan pada data. Bagaimana jika data itu tidak sesuai? Apakah penguasa itu tidak memikirkan dampak dari perbuatannya? Atau menyuap sudah dianggap hal yang biasa?

Masih banyak lagi permasalahan bangsa yang telah membudaya dan merambat ke dunia kesehatan. Lalu apa yang kita dapat lakukan? Solusi apa yang tepat untuk permasalahan ini? Penulis akan memaparkan solusi di notes bagian 2. Don't miss it!

Created by: Research and Sciense Analitico FKM UI

TEAM BUILDING PENGURUS (TEBUS)


Pada hari Minggu, 3 April 2011, Pengerus Analitico UI mengadakan Tim Building ke Kebun Raya Bogor. "Tujuan dari kegiatan ini adalah memperkenalkan seluruh pengurus antara yang satu dengan yang lain, menumbuhkan tali persaudaraan antar pengurus, menumbuhkan kekompakan serta kerjasama antar pengurus, serta memberikan pelajaran dala berorganisasi untuk pengurus"(Rani, Kadiv HRD Analitico UI).

Acara dimulai pukul 6 Pagi berkumpul di Lobi Gedung A FKM UI Depok. Acara ini dipandu oleh Motivator Joss Indonesia, Ahmad Bashori. Sekitar pukul 7.00 WIB, kami berangkat ke Kebun Raya Bogor. Di perjalanan kami diberi 3 misi kelompok yang dipresentasikan sesampainya di Kebun Raya Bogor.

Sesampainya disana, presentasi dimulai. Kreatifitas masing-masing kelompok di keluarkan dalam games ini. Setelah presentasi selesai, acara dilanjutkan dengan beberapa games. Beberapa GamesyYang paling berkesan antara lain Games kepercayaan, dimana setiap pengurus harus mempunyai rasa saling percaya kepada pengurus yang lain dan Games menggali potensi diri, dimana kita dapat mengetahui siapa diri kita. Apakah seorang risk taker atau bukan.

Sekitar pukul 2.00 WIB, acara selesai, diakhiri dengan sesi foto-foto. Beberapa foto yang berhasil diabadikan

GRAND LAUNCHING ANALITICO UI


Pada tanggal 24 Maret 2011 yang lalu, Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Biostatistik dan Kependudukan FKM UI “Analitico” mengadakan acara Grand Launching Analitico di kampus FKM UI. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan keberadaan HMD Biostatistik yang baru saja diresmikan pada tahun 2011 ini. Acara ini dimulai sekitar pukul 12.00 diawali dengan pawai mengitari kampus FKM UI. Sejumlah mahasiswa Departemen Biostatistik dan Kependudukan yang berperan menjadi hantu mengikuti pawai ini sambil membagikan flyer mengenai Grand Launching Analitico ini. Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan singkat dari Fireworks at Night dan sambutan dari Ketua Analitico Astina Atikah Sultan serta perwakilan dosen Biostatistik dan Kependudukan Ibu Milla Herdayati. Setelah itu, Ketua Analitico memberikan penjelasan mengenai makna Analitico itu sendiri dan makna lambang Analitico. Penjelasan dilanjutkan oleh Suci Yulia selaku wakil ketua Analitico yang memberikan penjelasan mengenai struktur kepengurusan Analitico. Acara pun semakin meriah saat MC (Zahra & Juned) membagi-bagikan doorprize. Humas